Design a site like this with WordPress.com
Get started

PROYEK PEMBERANTASAN NYAMUK

Pada suatu ketika, sebuah kota diserang wabah nyamuk. Nyamuk beterbangan di mana-mana, siang dan malam. Suara denging sayap mereka benar-benar mengganggu, membuat orang tak dapat tidur. Belum lagi gigitan mereka. Hm, sebenarnya nyamuk tidak menggigit, tapi menusuk untuk mengambil darah. Dan seringkali bekas gigitan, eh, tusukan mereka itu membuat gatal dan bengkak pada kulit. Benar-benar menyiksa. Berbagai obat semprot anti serangga sudah digunakan, tapi tidak mempan. Nyamuk-nyamuk itu kian hari justru kian kebal terhadap pestisida.

Setelah berbagai semprotan anti nyamuk sampai yang paling kuat sekalipun tidak mempan, sang walikota akhirnya mendapat ide. Ia memerintahkan anak buahnya untuk mengumpulkan kodok sebanyak mungkin, dan dilepaskan di kota. Kodok sebagai predator, akan memangsa nyamuk sampai habis tuntas. Maka, proyek pemberantasan nyamukpun dimulai. Kodok-kodok dilepaskan di berbagai penjuru kota.

Ternyata, proyek kodok berhasil. Kota itupun kini terbebas dari nyamuk. Tak ada seekor nyamukpun yang tersisa. Namun, masalah lain muncul. Kali ini kota itu dipenuhi kodok! Di mana-mana ada kodok. Di dalam ember, di kamar mandi, di dalam panci untuk memasak, di dalam jar susu. Pokoknya, di mana-mana! Penduduk kota mulai terganggu kembali. Setelah terbebas dari nyamuk, kini mereka seperti mendapat terror kodok.

Sang walikota kembali mendapat ide. Ia merencanakan sebuah proyek pemberantasan kodok. Apa predator kodok? Ya, betul. Ular! Ia kembali memerintahkan anak buahnya untuk melepaskan ular-ular di segala penjuru kota. Ular sebagai predator, akan memangsa kodok-kodok tersebut. Hanya dalam hitungan hari, kota itu terbebas dari kodok. Tak ada satupun kodok yang tersisa. Namun…masalah yang lebih buruk kini muncul. Setelah tidak ada lagi kodok di kota, ular-ular itu mulai memangsa hewan-hewan lain, termasuk hewan yang dipelihara oleh penduduk. Bahkan tidak hanya itu, seorang anak kecilpun turut dimangsa ular.

Penduduk panik dan ketakutan. Mereka tidak tahu lagi bagaimana memusnahkan ular-ular itu. Kian hari ular justru semakin banyak. Tidak ada jalan lain. Seluruh penduduk termasuk walikotanya, terpaksa mengungsi. Mereka meninggalkan kota tempat tinggal mereka.

Proyek di atas proyek. Terlalu banyak proyek menyebabkan kota itu akhirnya ditinggalkan.

 

 

Kisah ini mengingatkan saya pada beberapa tahun lalu, ketika serangan ulat bulu terjadi di sebuah daerah. Ulat itu dianggap sebagai hama, karena secara tiba-tiba populasinya meledak. Penduduk khawatir ulat-ulat itu akan merusak tanaman pertanian mereka. Sebenarnya kejadian ini tidak terjadi secara kebetulan atau tiba-tiba. Segala sesuatu ada penyebabnya. Pemangsa ulat, yaitu burung yang kian punah akibat ditangkap atau diburu penduduk, menyebabkan populasi makanan burung itu meningkat. Sementara, predator tak ada.

Sewaktu kecil saya sering melihat orang yang usil menembak burung dengan ketapel. Sering juga ditangkap lalu dikurung dalam sangkar. Barangkali sampai sekarang ini masih terjadi. Bahkan, orang kini berburu burung tidak lagi menggunakan ketapel, tapi dengan senapan angin.

Ular sawah diburu, untuk diambil kulitnya, atau semata-mata karena takut. Mereka berpikir, dengan tidak ada ular, maka mereka akan aman tentram, tak ada lagi makhluk yang mereka anggap sebagai monster. Tidak lama, populasi tikus meningkat, merajalela hingga merusak sawah dan menyebabkan gagal panen. Perbuatan manusia yang merusak ekosistem akan berimbas kembali kepada manusia.

 

He fled from the rain

And sat down under the waterspout.

(saying from Saudi Arabia)

 

Diterjemahkan dan dimodifikasi dari cerita The Mosquito Extermination Project; dari buku Earth Care by Margaret Read Macdonald

Advertisement

One thought on “PROYEK PEMBERANTASAN NYAMUK

Add yours

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑

%d bloggers like this: